Langsung ke konten utama

Salah Satunya

Ditemani alunan musik ‘cinta rasul’ membuat pikiran melompat-lompat indah menuju kenangan-kenangan lama. Dimana dulu, ketika kecil musik ini selalu di setel. Radio tape yang kami punya memainkan perannya dengan baik. Sesekali kaset jadul yang bentuk kotak dan ada pitanya itu kami main-mainkan pitanya. Kami tarik sampe puaanjaang, lantas balapan menggulung dimulai. Ketika itu saya berdua dengan adik saya. Menggulung pita kaset.

Sekarang adik saya yang nomor dua semakin besar. Tingginya sudah melebihi tinggi saya. Sampai ketika datang ke rumah saudara yang sudah lama tidak dikunjungi, “Ini yang kakak yang mana ya....?” Hehe... apakah saya masih terlihat muda...? atau karena faktor tinggi tadi? Rasa-rasanya opsi pertama mudah dibantah.

Beberapa minggu atau bulan mungkin, saya merealisasikan salah satu target saya di tahun ini. Berkunjung ke keluarga di Jawa. SkenarioNya begitu cantik, karena dibarengi dengan keinginan adik saya tuk hijrah kesana demi menimba ilmu agama lebih mendalam. Masuk pondok pesantren yang cukup terkenal di daerah situ.

Karena niat baik itu harus saya sambut juga dengan kebaikan. Maka saya fasilitasi segalanya. Saya bantu segala macam surat-menyurat kepindahan dia dari sekolah di sini. Segala perlengkapan yang dibutuhkan tuk mendaftar, hingga tes kesehatan bebas narkoba juga termasuk. Saya pesan tiket pesawat tuk dua orang. Ya, saya yang akan mengantarkannya sendiri kesana.


Singkat cerita, kita lompat saja ketika kami sudah sampai di bandara juanda. Kami dijemput dengan mobil oleh keluarga yang ada disana. Lama tidak bertemu mereka. Sebelum sampai di rumah, mereka mengajak kami tuk sholat ashar lebih dulu ke Masjid al Akbar Surabaya.

Masjid Al Akbar Surabaya
Masjid Al Akbar Surabaya

kemudian menemani mereka membeli souvenir pernikahan untuk anak mereka yang sebentar lagi menikah. Dilanjut mampir sebentar ke rumah saudara juga yang ada di Surabaya.

Mau dikata apa, toh memang skenarioNya cukup menarik. Ketika saya menargetkan tuk silaturahim kembali dengan  keluarga di Jawa, tepatnya Bangil, ternyata di saat saya kesana bertepatan juga dengan pernikahan beberapa saudara-saudara kami. Sehingga dengan kata lain, akan banyak lagi saudara yang berdatangan dari luar daerah kesini. Ada yang dari Jakarta, Surabaya, Gresik, dll. Banyak.  Ya keluarga kami memang banyak. Kakek dari Ayah (yang sekarang banyak berdomisili di Bangil) memiliki 3 istri, dan jumlah semua anaknya ada 11 kalau tidak salah. Itu berarti saya punya paman dan bibi 11 orang dengan anak-anaknya lagi yang cukup banyak. Hhe... Makanya ketika kecil kalau ke rumah keluarga saya gak bisa menghafal satu persatu nama-namanya apalagi silsilahnya.  Dan biasanya yang bikin ribet saya menghafal silsilahnya, diantara mereka ada yang menikah dengan sepupunya. Jadi kalo dibikin bagan silsilah, banyak garis yg tesulait (red:kusut... eh bujur lah? Hha..)

Selama disana jadi saya banyak ketemu dengan keluarga kembali saat datang ke acara akad nikah salah satu keluarga. Karna saya gak hafal, dan mereka biasanya juga agak lupa, jadi salah satu keluarga saya berperan sebagai orang yang mengenalkan saya setiap ada yang datang, “ini doni...! anaknya abah halim...”

suasana walimatul 'ursy
suasana walimatul 'ursy
       
“Masya Allah... wes gedhe yo...” langsung seketika perbincangan berlanjut ke arah kuliah, kerja, skripsi. “Ngapain sekarang? Kuliah? Wah bagus itu... semester berapa? Kapan lulus?” untung saja pertanyaannya bukan ‘kapan nikah?’. Hhe...

Kembali ke adik saya. Dia masuk ke pesantren Darullughoh Wadda’wah. Salah satu pesantren yg cukup banyak diketahui orang. Lah, pas dibandara aja meliat saya bejenggot dan adik saya pakai baju muslim langsung ditanya-tanyain sama paman penyewaan mobil, “Mau ke pondok ya?? Dimana? Bangil? Ooh.. Darul lughoh? Ayo..ayo.. naik ini aja.. cepat sampai... murah...”

Dengan senyum, “Eh, sudah ada yang jemput pak...”

Dengan tekad yang kuat paman tadi tidak sebegitu saja menyerah. Kami terus didampingi, terus diomongin, mungkin dikiranya kami berbohong. Hha... sampai benar-benar datang jemputan baru paman tadi menghindar lesu. Belum rezeki man... :D

Ringkas cerita lagi, akhirnya adik saya lulus tes. Maka dia tinggal di pondok sana, sedangkan saya kembali menumpang di rumah keluarga.

Awalnya hanya ingin di sana seminggu saja, tapi karena tiket pesawat mahal maka saya coba menunggu beberapa hari.  Siapa tau murah. Ternyata beberapa harinya sudah berubah jadi banyak hari. Terpaksa saya beli tiket pulang dengan harga segitu. Daripada kelamaan di sana banyak yang terbengkalai di sini. Jadilah saya pulang.

Udah gitu aja.

Intinya, percayalah ketika kita memasang target hidup, Allah akan membukakan jalannya. Tinggal kita mau atau tidak melalui jalan itu. Karena cuma ada dua yang membuat target itu tidak tercapai : Pertama, kita tidak mengusahakannya (berikhtiar). Kedua, Allah telah menyiapkan yang lebih baik menurutNya untuk kita dibanding target tadi. Percayalah...


Keep Dreaming.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1

 Bismillah walhamdulillah, washolatuwassalamu ala rosulillah, Kali ini saya akan share hasil pengerjaan tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Pada modul 1.1. Demonstrasi Kontekstual. Saya membuat karya infografis terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu poin yang dibahas adalah tentang "Pendidikan yang berpihak pada murid."