Langsung ke konten utama

Garis Misterius


Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter.

Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain.

"Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul.

Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu...

"Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul.

"Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian.

"Garis di papan itu adalah garis waktu."

"Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gugup.

"Bagian Pertama adalah bagian sebelum kita lahir di dunia. Bagian ketiga adalah bagian sesudah kita meninggal."


"Hmm... ooh...." kita sudah mulai terbiasa, nggak gugup lagi.

"Dan yang di tengah adalah bagian yang kita sedang jalani. Yaitu masa hidup kita."

"Inggih..."

"Kau tau, dibandingkan dengan bagian yang lain. masa hidup kita mendapat bagian yang sangat kecil. itu berarti, sebenarnya kehidupan kita di dunia ini sangat singkat. dibandingkan dengan garis panjang yaitu bagian sebelum kita lahir, yang sudah kita lalui. Dan juga dibandingkan dengan garis panjang yang lain, yaitu bagian sesudah kita mati. Yaitu negeri akhirat," suara itu kini panjang sekali menjelaskan.

"Oooh..." kita semakin tidak gugup. Mulai terbiasa.

"Jadi, hidup kita yang singkat ini. SANGAT SINGKAT. sudah kah kita persiapkan untuk kehidupan setelah ini? Kehidupan yang lebih, lebih panjang nanti. AKHIRAT."

"Astaghfirullah," anggap kita sekarang beristighfar, sambil mengusap dada.

"Terima kasih."

Suaranya kemudian menghilang. Sampai kalian membaca kata ini, kalian saya buat penasaran dengan suara yang muncul itu. Pasti kalian penasaran dan terngiang-ngiang terus sampai tidur. Betul kan? Betul saja ya, supaya saya merasa sukses.

***

Sekarang sudah tanggal 13 agustus 2017. Sudah lalma saya tidak mencoret-coret di sini. Kalau tidak didesak istri. Saya mungkin tidak menggoyangan jari-jari saya di atas tuts keyboard ini.

Hei. Ada yang beda. Sekarang saya sudah beristri. Wah.

Perlu kalian tau, dia ternyata tertarik dengan saya salah satunya karena tulisan saya di blog ini yang tidak jelas. Haha..

Ah, sudahlah. sekian dulu. Silahkan ambil kopi dan ngemil sambil membaca tulisan ini. Berharap tulisan ini bisa membuat kalian kenyang dan tidak mengantuk. Kan sambil ngemil dan minum kopi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1

 Bismillah walhamdulillah, washolatuwassalamu ala rosulillah, Kali ini saya akan share hasil pengerjaan tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Pada modul 1.1. Demonstrasi Kontekstual. Saya membuat karya infografis terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu poin yang dibahas adalah tentang "Pendidikan yang berpihak pada murid."