Ternyata ini bukan sekedar sebuah kebiasaan. Ini pun juga bukan sekedar keahlian. Tapi ini tentang niat yang tulus, bersihnya jiwa, dan masuknya ruh-ruh yang magis dalam sebuah tulisan. Malam ini agaknya sebuah status dari salah satu penulis yang juga menginspirasi saya benar adanya. Sebentar saya copaskan di sini, Penting. Menulis naskah novel bukan sekadar soal imajinasi. Ini soal rasa. Ini juga soal memindahkan jiwamu ke dalam novel itu. Hingga energi ruhmu berpindah dan bersemayam di tiap kata yang tertuang. Jiwa dan ruhmu mampu menghidupkannya. Dengan begitu, ia pun menjadi belahan jiwamu. Penting. Jika kini kau tak mampu merangkai kata, bisa jadi bukan karena miskin gagasan. Lihatlah ke dalam, jangan-jangan jiwamu telah mengering. Ruhmu telah layu tersebab tak pernah kau siram. Tak ada lagi yang bisa dibagikan. Energi yang ada dalam dirimu telah habis. Tak bersinar lagi.
Sebuah blog berisi jejak-jejak jemari yang riang menari