Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Biarlah ia menari

Biarkanlah jari ini menari. Menari secepat-cepatnya, jikalau dia terjatuh maka biarkanlah ia bangkit kembali. Janganlah mengejek si jari, karna mungkin ia terlalu mungil, atau terlalu gendut. Kasian dia. Toh dia akan tetap bisa menari untuk meninggalkan jejak-jejaknya di sini. Hingga akhirnya jejak-jejak itu meninggalkan bekas yang bisa kalian lihat. Sudah kan kalian lihat jejak-jejak itu? Menurut kalian gimana bentuk jejaknya? Terlalu manis? Terlalu pahit? Atau tidak terlihat? Tapi jika keterlaluan, gak usah diceritakan. Pagi ini di temani dengan teman setia saya. Dia selalu menyejukkan. Mekipun ia sedikit pendiam, tapi berada di dekatnya selalu membuat saya ingin berlama-lama. Tahu gak siapa? Saya suka sekali deket-deketan sama dia kalau nya cuaca lagi panas. Ya ampun, masih belum tahu? Dia itu kipas angin. Pagi ini juga ditemani dengan perasaan senang. Senang karena telah mengisi perut. Dengan cairan. Yang bisa membuat tenaga lebih. Sarapan itu penting ya. Kata dokter. Udahlah, biar

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

2020, Kau Sangat Memberi Kenangan

Di temani secangkir kopi hitam, dengan sedikit gula yang menemaninya, pagi ini kita kembali memulai hari, hari yang sama seperti kemarin, hari yang memaksa kita memilih di rumah aja, bukan untuk aku, atau kita, bukan, tapi ini untuk kamu, dia, dan mereka yang ku sayangi, beribu huruf, beratus artikel, berpuluh paper sudah kita baca, hingga kata kakek Dahlan,