Janganlah mengejek si jari, karna mungkin ia terlalu mungil, atau terlalu gendut. Kasian dia. Toh dia akan tetap bisa menari untuk meninggalkan jejak-jejaknya di sini. Hingga akhirnya jejak-jejak itu meninggalkan bekas yang bisa kalian lihat.
Sudah kan kalian lihat jejak-jejak itu?
Menurut kalian gimana bentuk jejaknya? Terlalu manis? Terlalu pahit? Atau tidak terlihat?
Tapi jika keterlaluan, gak usah diceritakan.
Pagi ini di temani dengan teman setia saya. Dia selalu menyejukkan. Mekipun ia sedikit pendiam, tapi berada di dekatnya selalu membuat saya ingin berlama-lama. Tahu gak siapa? Saya suka sekali deket-deketan sama dia kalau nya cuaca lagi panas. Ya ampun, masih belum tahu? Dia itu kipas angin.
Pagi ini juga ditemani dengan perasaan senang. Senang karena telah mengisi perut. Dengan cairan. Yang bisa membuat tenaga lebih. Sarapan itu penting ya. Kata dokter.
Udahlah, biarkan aja jari ini menari semaunya. Toh, kamu gak akan bisa protes kan.
Udahlah, biarkan jari ini menari sesukanya. Berhubung aku lagi buka blog ini kan. Sekalian aja, aku latih si jari untuk bisa menari lagi. Pasti dia senang. Sesenang kamu ketemu pujaan hati.
Rencana, tetaplah rencana. Yang disusun sedemikian rupa. Dengan berbagai aspek dan persiapan matang. Tapi ia tetaplah rencana.
Yang paling disuka, adalah bagaiama si perencana ini, jika dihadapkan dengan situasi yang diluar rencananya. Maka perlu tindakan cepat, responsif, dan TEPAT. Di sinilah kualitas diperlukan. Karna biasanya, jika menghadapi sesuatu yang diluar rencana, kita akan cenderung depresi, dan kalut. Maka perlu ketenangan dan kecepatan berpikir untuk mengatasi itu semua. Di sinilah kualitas kepribadian diperlukan.
Di era sekarang. Jiwa seperti itu, fast thinker, sangat dibutuhkan.
Duh ngomong opo toh.
Udah ah.
Istirahat dulu.
Komentar
Posting Komentar