Awal mula tertariknya ketika ada seorang teman yang meng-update status di facebook merekomendasikan buku Hafalan Shalat Delisa. Siapa pengarangnya tanyaku. Disebutkan di sana ‘Tere-Liye’. Aneh. Nama yang aneh untuk seorang penulis dari Indonesia. Jadi aku mengira itu adalah buku karangan orang luar. Maka ku abaikan awalnya. Beberapa waktu setelah itu saya pergi ke toko buku. Sebenarnya cuma iseng ingin lihat-lihat buku. Namun pas di rak buku tersebut, saya tertarik dengan buku yang direkomendasikan saat itu. Persis ada, ‘Hafalan Shalat Delisa’, Tere Liye. Wah, penasaran maka coba beli aja, siapa tau bagus. Akhirnya terbeli dengan ke-tidaksengaja-an dan ke-iseng-an. Maka saya coba baca pun dengan ke-iseng-an di rumah. Membaca lembar demi lembar ternyata saya ketagihan. “Novel ini bagus!” seruku. Kenapa bisa? Iya, setiap kali kita membaca per halaman rasa penasaran tuk TAHU kisah selanjutnya itu muncul. Begitu terus hingga akhirnya satu bab terselesaikan. Dalam akhir-akhir tiab bab pun
Sebuah blog berisi jejak-jejak jemari yang riang menari