Langsung ke konten utama

Gaza #

*Buka tulisan-tulisan lama di laptop, ketemu ini... Ditulis tanggal 7 Juli tahun lalu... Lumayan juga buat di share.... :)

---------------------
Akhirnya bisa juga gue nulis ini bro.. Akhir-akhir ini gue udah mulai muak sampe mau muntah-muntah dah denger lagi berita tentang capres-capresan di tivi itu. Udah gak jelas lagi berita di tivi. Dulu gue suka banget dengan berbagai ulasan yang ditayangin salah satu stasiun tivi itu. Tapi sekarang, entah ada kepentingan politik apa jadi berubah gini. Terlalu mengagung-agungkan salah satu capres. Di stasiun tivi lain juga menyanjung-nyanjung capres yang satunya. Duh, berita sekarang sudah tidak ideal lagi. selama bisa dibeli oleh para konglomerat itu semuanya bisa diatur dah!

Di tengah maraknya berita tentang capres yang sekarang udah mulai merosot, kita disentakkan kembali dengan berita yang dari dulu konfliknya gak pernah usai bro! Tentang Gaza dan Palestina. Lagi-lagi si Israel itu nyerang penduduk-penduduk sipil di gaza. Duh, ini kecut atau bau kecut sih! beraninya nyerang penduduk sipil yang gak bisa apa-apa. Kalo berani tuh tantang duel sana sama pasukan hamas atau al qassam. Perang darat! jangan beraninya cuma ngeluncurin rudal aja. Dasar bau kecut!!

Sejak gue jadi aktivis, berita ini sudah kira-kira tiga kali gue ngalamin. Entah sebelumnya seheboh apa gue gak begitu merhatiin. Wajar lah, gue waktu itu masih belon tobat coy, hha.. Tapi dari sejak gue tau masalah ini, kayaknya masalah ini gak pernah kelar-kelar yak. Udah berapa kali kita ngadakan donasi dana buat saudara-saudara seiman kita di sana, udah berapa kali kita ngadakan do’a bersama buat mereka tapi masalah tak kunjung kelar. Sebenarnya gimana sih cara nyelesaikannya? Apakah dengan mencoblos muka para capres yang dijagoin orang-orang itu? Hha…

Maka gue akhirnya mencermati, menganalisa, dan merenung di tiap tempat, tak terkecuali WC, karena di situ tuh tempat ide-ide selalu muncul! Ternyata gue nemu artikel bagus dan cocok dengan pikiran gue. Israel yang ngajakin tarung duluan pakek serangan fisik itu juga harus dilawan juga dong dengan fisik coy! Jangan cuma janji-janji damai aja terus… capek juga tanda-tangan berkali-kali tapi dilanggar terus sama si Israel bau kecut itu! Toh PBB gak bisa diharapkan, kalian tau kan PBB itu salah satu lembaga yang meresmikan berdirinya negara Israel yang sekarang. Yang dulunya gak ada atas berkat PBB dan negara-negara barat lain jadinya ada. Terus udah dikasih enak si Israel punya negara malah ngelunjak! terus-terusan aja ngerampas tuh tanah milik umat Islam.

Dulu yang gue tau, setelah tanah palestina itu dibawah kekuasaan Islam oleh Khalifah Umar bin Khattab, daerah itu damai-damai aja coy dengan penduduknya yang tak hanya umat islam melainkan non islam juga ada di sana. Duh rindu banget dah kayak gitu. Terus sejarah berlanjut, sempat berhasil direbut oleh Romawi dengan membantai penduduk-penduduk di sana, dan akhirnya diambil kembali oleh Islam oleh Shalahudin Al Ayyubi hingga kembali hidup sejahtera dan damai rakyat di sana.

Maka sudah sepatutnya pren, yang bisa jadi solusi pertikaian ini cuma jihad dan khilafah. Israel itu gak kenal sama yang namanya diplomasi dan janji-janjian, mereka cuma tau serang dan hajar. Okeh kita juga bisa! Ayo pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim! Kerahkan tentara kalian! jangan cuma sibuk kecam dan kutuk doang! Dan solusi jangka panjang dari semua ini adalah bersatunya negeri-negeri muslim dalam satu naungan dan dipimpin oleh satu Khalifah. Khalifah yang berani melindungi rakyatnya, termasuk palestina, dan dengan sadar akan mengerahkan pasukannya tuk melindungi rakyatnya dengan jihad fii sabilillah! Allahu akbar!


“Tanah ini (Palestina) tidak boleh lepas walau hanya sejengkal. sikap terhadap masalah ini ada dua kemungkinan. pertama menyerah kalah. Atau kedua, yaitu berjuang mengusir Israel.” 
(Syeikh Ahmad Yasin, pendiri Hamas)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1

 Bismillah walhamdulillah, washolatuwassalamu ala rosulillah, Kali ini saya akan share hasil pengerjaan tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Pada modul 1.1. Demonstrasi Kontekstual. Saya membuat karya infografis terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu poin yang dibahas adalah tentang "Pendidikan yang berpihak pada murid."