Langsung ke konten utama

(Masih belum dapat judul)

Ini kisah kehidupanku. Bukan kisah kehidupan kalian atau dia. Tapi mungkin saja dalam kisah ini terdapat kalian yang tiba-tiba hadir dalam kehidupanku. Atau dia yang tiba-tiba juga jadi tokoh pendamping dari tokoh utama yaitu aku dalam kisah kehidupanku.

Ya. Ini kisah kehidupanku. Seorang lelaki yang kini masih belajar dan terus belajar dari siapapun. Namun, yang pasti aku adalah pembelajar yang menjadi murid terakhir dari madrasah rumahku yang dibimbing oleh guru kehidupanku, ayah dan ibu. Dan juga yang pasti aku adalah adik tingkat termuda dalam madrasah rumahku yang punya kakak-kakak tingkat yang juga senantiasa memberikan pelajaran berharga dalam kehidupanku.

Saat ku tuliskan kisah ku nanti, kemungkinan besar akan kalian jumpai kisah masa lalu ku ketika kecil. Tak ayal juga kalian akan menemukan kisah rencana masa depanku bersama keluarga ku yang baru ini. Dan demikian pastinya kalian akan menemukan bagaimana aku menjalanai kehidupanku dari kecil hingga sekarang.

Saat ini tepat pukul 10.20 AM jam waktu laptopku terlihat. Seperti biasa ini adalah jam dimana semua orang sibuk bekerja. Ada yang bekerja sebagai pegawai kantoran, supir truk, supir becak, kuli bangunan, menjaga kedai warung, berjualan di pasar dan lain-lain. Sama halnya denganku, yang sekarang sedang asyik menuliskan ini di tengah-tengah kesibukanku di kantor ini.

Kenapa aku bisa menuliskan ini sedangkan tadi aku bilang sedang sibuk? Haha.. itu cuma kata-kata sok keren dariku saja kawan, sebenarnya beberapa pekerjaan beratku sudah terselesaikan, tinggal separuh lagi dari pekerjaan kecilku yang tersisa. Jadi, ada lah sedikit waktu untuk menuliskan ini. Hitung-hitung sebagai perefresh kesumpekanku di kantor yang tiap hari selalu hiruk pikuk ini.

….****

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1

 Bismillah walhamdulillah, washolatuwassalamu ala rosulillah, Kali ini saya akan share hasil pengerjaan tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Pada modul 1.1. Demonstrasi Kontekstual. Saya membuat karya infografis terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu poin yang dibahas adalah tentang "Pendidikan yang berpihak pada murid."