Langsung ke konten utama

Dua tahun lalu

Ini salah satu tulisan tentang ramadhan dua tahun lalu yg tersimpan rapih di folder "cerita ramadhan". Sayang Ramadhan kemarin tak ada yg bisa saya tuliskan, karena emang gak nulis apa-apa! Haha...

----

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrabbil alamin. Segala puji bagi Allah sang Maha pemberi nikmat, pemberi scenario terhebat. Selalu ane senang dengan scenario Allah yang ane dapat. Apalagi skenario hari ini sungguh indah, seperti sedang membuat ane lebih tangguh dengan tidak langsung memberikan yang ane inginkan namun ane diberi ‘pancingan’ nya sehingga ane bisa mendapatkan ‘ikan’nya. Tentu saja pancingan dan ikan itu cuma sekedar perumpamaan ya.
                
Setelah dapat sms pagi tadi dari rustam bahwa ia tidak bisa jadi MC sore tadi, ane sedikit shock. Siapa lagi yang bisa nemanin ane MC? Waktunya pun mepet banget, sore ini juga. Gak bakalan ada yang mau kalau mendadak kayak gini. Mulai akh berin ane sms. Balasan pertama begitu meyakinkan kalo bisa datang. Soalnya beliau jawabnya gini. “acara apa dulu akh?” Nah ya kan? Terlihat begitu meyakinkan kalo bisa ngisi sore ini. Ane balas jelasin. Lamaaa gak ada balasan, dalam hati ini sudah tenang dikit, seperti diberi harapan gitu dengan pertanyaan di balasan pertama. Tapi kira-kira jam setengah sebelas sms masuk. Dari akh berin, “ana mau tapi ini di amuntai…blablabla..” Jleb. Shock lagi, maksudnya gak bisa nih? Ane bales gitu. Dijawab, “tuh antum udah mulai pintar menyimpulkan”. Hedeeeh, jaka dari tadi ngomong ga bisa, kan bisa cari orang lain. huuhh. Sabaar.

                
Orang kedua galih. Tapi gak dibalas-balas. Orang ketiga berharap dengan akh ery, kali aja udah pulang dari kota baru. Ternyata belum, jum’at baru pulang. Bingung ane langsung, siapaa lagiii yang bisa lah. Ane tanyain anggota bimbingan lomba GEMASTIK, kebetulan ane lagi bimbingan tuh. Jadi pikiran terbagi dua dah, antara dengerin materi sama nyari orang buat nemenin ane ngeMC. Ternyata teman disekitar gak ada yang bisa.
                
Bimbingan selesai, ditengah kebimbangan dan kegalauan, “gimana nih kalo gak ada yang bisa? Masa ane sendirian? Nanti gak bagus”. Itu kata hati ane. Terpaksa meskipun pulsa melarat, ane mencoba telepon galih, karena sms ane belum dibalas dari tadi. Perbincangan di telpon terjadi. Kesimpulan akhir di dapatkan, galih juga gak bisa karena ada buka puasa bersama juga sama teman SDnya dulu jer. Sampai akhirnya amunisi terakhir, ane coba masuk ke jarkom angkatan. Mengumumkan kalo ada job ngeMC dan ada honornya juga, kalo mau langsung sms ane. Intinya begitu isi jarkokmnya. Tapi sepertinya jarkom ane termasuk jarkom gak penting. Alnya ane tunggu-tunggu tuh jarkom kembali ke hape ane gak sampe-sampe. Jadi kesimpulannya jarkom pun gagal. Ikhtiar selanjutnya, ane liat kontak hape satu-satu, siapa yang berpotensi. Mirza, anak angkatan 2011. Sms dikirim. Balasan diterima. “mau ae kaka e, tapi maaf ulun juga ada acara sore ini di sabilal, coba ke bahroi kak”. Teeet..gagal lagi. Sarannya tadi juga langsung ane kerjakan, sms ke bahroi dikirim. Balasan diterima. “wah bukan masalah duitnya kak, tapi awak ini kayaknya gak kuat klo musti ke bjb”. INIPun gagal juga.
                
Okeh, ane pasrah sekarang. Mau menenangkan diri dulu di kontrakan hendy. Ternyata hendy nya kuliah. Ngeliat akh basran di depan GM, ane kesitu aja. Ternyata ada akh ijai di dalam. Target nih ! ane tanyain. Ternyata juga GAGAL. Beliau mau pulkam sehabis zuhur. Bener-bener dicoba ane ini. Ane coba berpikir logis sekarang, lebih baik menyiapkan acara sore ini dengan kemungkinan terburuk ane tampil sendiri. Aahh. Oke lah, ane tidur sejenak. Adzan zuhur terdengar. Ane sholat di albaytar. Ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba. Disitu ada rizki wibisono, anak pskm yang lumayan berpengalaman masalah MC-MC an. Sehabis sholat ane deketin dia. Ane bilang, “mau duit kah ikam? Jadi MC sore ini kawa lah. Di Obonk.” Tapi pertanyaan itu keluar setelah basa-basi dulu lhoo. Seperti pertanyaan ngapain di bjb. Kda pulkam kah. Kampungnya dimana emang. Dll. Setelah bertanya itu, ane sudah pasrah dan siap kalau kali ini gagal lagi.tapi ternyata jawabannya berbeda. Berbeda dari yang lain. membuat hati tenang. “serius? Boleh, boleh.”
                
Alhamdulillah, akhirnya ada pasangan MC juga. Rencana pun disusun, ingin acaranya seperti apa juga didiskusikan. Analisis kondisi tempat dan peserta juga dibahas. Setelah diskusi singkat diambil kesimpulan kita harus mencari bahan, pertanyaaan dan games2. Ane dapat bagian mencari games2, si risky bagian pertanyaan. Berjanji berkumpul di albaytar lagi sehabis ashar untuk menyatukan apa yang sudah didapat.
                
Ashar tiba, ane sudah siap dengan game2 yang ada. Beliau pun juga siap dengan pertanyaan2 konyolnya. Kami bediskusi sebentar, langsung terbang ke lokasi. Setidaknya menyiapkan mental terlebih dahulu disana dan juga mensurvey bentuk tempatnya, karena tempatnya ini akan mempengaruhi dalam pemilihan game2 yang akan disuguhkan.
                
Anak yayasan al aqsha hidayatullah datang. Ane bersiap di depan. Sedikit ada problem dengan invetori. Micropon belum siap, jadi disiapkan dulu oleh kru disana. Setelah beberapa saat, micropon siap. Ane dan risky membuka acara kali itu. Problem kedua datang, mic yang satu tidak bisa terdengar. Jadi salah satu dari kami harus berkorban menggunakan suara kerasnya. Tapi setelah ane periksa micnya ternyata cuma volumenya saja dikecilkan sama kru tadi. Entah ia gak ngerti atau apa ya. Jadi ane gedein aja volumenya dan akhirnya mic nya sekarang ada dua. Acara pun berjalan lancar, walaupun sedikit kurang renyah karena memang mungkin persiapannya yang begitu mendadak.
              
Akhir acara, kami dikasih ‘honor’. (ternyata banyak lho… :P) ane bagi dua sama risky sesuai perjanjian di awal. Alhamdulillah lah. Sedikit beda aja duit yang hasil jeri payah sendiri sama yang sekedar dikasih-kasih sama orang. Lebih berbobot. Hhe.

                
Sudah lah, ini sudah satu lembar lebih, soalnya gak tahan pengen nerusin nulisnya. Kalau cuma selembar aja tadi gak puas. Kan ceritanya belum selesai. Hehe. Jadi maaf ya ane melanggar aturan satu lembar perhari. Maaf. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

1.1.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1

 Bismillah walhamdulillah, washolatuwassalamu ala rosulillah, Kali ini saya akan share hasil pengerjaan tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8. Pada modul 1.1. Demonstrasi Kontekstual. Saya membuat karya infografis terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu poin yang dibahas adalah tentang "Pendidikan yang berpihak pada murid."