Langsung ke konten utama

Mereka Mempertahankannya #WorldHijabDay

Kali itu Umayyah bin khalaf meletakkan tubuh hitam yang masih bernyawa itu di atas gundukan pasir. matahari kali itu masih geram menonjolkan sinarnya. pasir pun ikhlas menyerap panas tersebut dan bersiap mentransfer panasnya terhadap benda yang menindihnya. benda itu adalah tubuh hitam sang budak, Bilal bin Rabah.

panas matahari di depan mukanya, sedangkan panasnya pasir di punggungnya. keduanya bersatu padu menghadirkan sebuah sakit yang teramat sangat.

"Kamu mau tetap seperti ini atau kamu mengingkari Muhammad serta menyembah Lata dan Uzza?"

Hanya satu kata terucap darinya,
"Ahad, Ahad...."

Batu Hitam besar akhirnya menemani siksaannya. Batu itu bertengger diantara tubuh hitam dan matahari.

***

Kali ini, tepat 1 Juli 2009. Marwah El-Sherbini telah berada di ruang persidangan. Kasusnya adalah dituduh sebagai teroris karena mengenakan hijab. Bukan mendapat sebuah keadilan di dalam ruang sidang Dresden, Jerman kala itu, justru ia di tikam secara brutal oleh penggugat, Axel W. kurang lebih sebanyak 18 kali pisau menikam tubuh wanita yang saat itu juga ada suami dan anaknya.

mempertahankan hijab demi aqidah dan keta'atannya pada Rabbnya.

#sayang cerita ini tidak pernah di ekspose di media massa#


***

Perancis, terkenal sebagai negara mode. Namun, ketika hijab datang justru pemerintah melarang keberadaannya. Hijab tidak akan ditemui di berbagai sekolah atau universitas di Perancis sejak tanggal 4 september 2002. Polisi turut andil memergoki perempuan perancis yang masih mengenakan hijab ketika ingin masuk ke sebuah Universitas.

Pilihannya hanya dua, Lepaskan Hijab atau tinggalkan sekolah ini.

Sontak sejak adanya kebijakan itu, Perancis dikecam sebagai negara yang rasis. Negara2 mayoritas berpenduduk Muslim mengutuk kebijakan ini. Solidaritas terhadap kebebasan perempuan Muslim mengenakan hijab pun digelar dimanapun di sudut-sudut Bumi Allah ini.

2 tahun berselang. Akhirnya pemerintah perancis pun luluh. Resmi tanggal 4 September 2004 kebijakan tersebut di cabut. Hijab pun masuk ke sekolah-sekolah, Universitas, Rumah, tempat umum, dan semua pelosok tempat tanpa kecuali.

Perjuangan ini. Allah lah yang akan membalasnya.


***

Subhanallah, semoga ketiga cerita di atas, memberikan inspirasi bagi kita semua bahwa memperjuangkan Islam itu berada tinggi di atas apapun. Aqidah ini harus kita junjung. Betapa perjuangan mereka, dengan terpaan cobaan yang bergitu berat. Namun tetap bersikukuh ingin tampil terbaik menghamba kepada Allah.

Apalagi yang bisa kita persembahkan kepadaNya selain pengorbanan jiwa dan raga ini memperkukuh keimanan. Meskipun halangan dan rintangan tetap menabrak sendi-sendi keimanan, namun bangga lah kita, bangunan iman kita akan senantiasa kokoh. Itu karena cinta kita kepadaNya melebihi apapun.

Bagaimana dengan anda yang masih belum mau menta'ati perintahNya? apakah mata, dan telinga kalian tertutup? sehingga tidak ada hidayah yang datang? padahal setiap detik Allah menunjukkan kekuasaanNya. Allah memberikan nikmatNya.

Tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Lakukan sekarang, tidak usah perdulikan perkataan orang lain. Yang berhak menilai anda adalah Allah, bukan orang disekitar. biarkan cibiran, cemoohan menjadi bahan baku yang kokoh untuk kembali membangun bangunan iman kita.

Allahu Akbar !!!

#WorldHijabDay

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Ahzab : 59)

@aa_donDon

#Silahkan disebarkan sebanyak2nya, tidak usah minta izin gapapa kok#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu