Langsung ke konten utama

insiden Gaza 2012


Gaza, engkau hanyalah sisa-sisa kecil tanah palestina,
Gaza, engkau kini sekarat tak berdaya,
Gaza, dulunya kau kuat, tapi kenapa sekarang terseok-seok di tengah kebrutalan
Gaza, kau dulu punya teman, kau dulu punya pelindung, tapi sekarang
Gaza, engkau sekarang menjadi trending topic, kau diserang mereka 'marah, kau berdiam mereka 'diam',

Gaza, padahal kami tau kejadian ini bukanlah yang pertama, namun kenapa engkau tak kunjung sembuh?

Gaza, kami di sini bodoh, tak tau apa yg terjadi di sana,
Gaza, kami di sini melakukan apa yg kami bisa, meskipun kami tau itu tak begitu menolongmu,
Gaza, do'a untukmu terus kami panjatkan, kekayaan kami pun terus kami salurkan,
Gaza, namun mengapa engkau tak kunjung sembuh?
Gaza, kami prihatin, sebenaernya apa yang terjadi?
Gaza, Apakah do'a kami kurang? do'a kami salah? harta kami kurang?
Gaza, kami ingin sekali menolongmu,

Gaza, apakah kau butuh sesosok pemimpin sekelas Sultan Abdul Hamid II yang siap mati mempertahankan tanahmu?
Gaza, apakah kau butuh sebuah sistem politik yang Rasulullah ajarkan dan contohkan?
Gaza, apakah dengan itu kau bisa sembuh?
Gaza, jika memang itu obatnya, kami akan belikan sekuat tenaga
Gaza, jika itu resepnya, akan kami tebus dengan harta dan jiwa kami,
untuk menegakkan sebuah sistem yang teruji selama berabad-abad melindungi mu,

Ya Allah , percepatlah tegakknya, :')

~10.20 PM di jam laptop, kemungkinan di sana sedang rame dengan hujan rudal, tangisan anak, jeritan ibu, dan lantangnya suara mujahid meneriakkan kalimat Mu~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu