Langsung ke konten utama

Bayi pun tidak butuh pengalaman untuk berjalan

Alhamdulilllah...
Hari ini sungguh hari yang begitu luar biasa bagi saya, seperti status facebook saya sehari sebelum hari ini (hari sabtu) bunyinya, "dan besok adalah langkah besar yang kupilih...". Benar-benar sebuah langkah permulaan, sebuah langkah awal yang cukup ekstrem dan kalau dibilang cukup tidak logis untuk kapasitas orang seperti saya.

Sebenarnya kejadian pengambilan langkah besar ini juga pernah saya alami waktu saya memilih untuk menjadi ketua pelaksana sebuah seminar tahunan HIMAKOM. Saya yang latar belakangnya tidak pernah
ikut organisasi manapun, mencicipinya saja belum pernah tiba-tiba mengajukan diri untuk menjadi ketua pelaksana. Ya, kalau acara nya internal kampus dengan target mahasiswa kampus saja masih terlihat wajar bagi 'pemula' seperti saya waktu itu. Tapi yang jadi masalah acara ini acara besar. Mendatangkan pembicara dari Jakarta yang membutuhkan dana cukup besar.

Haha.....akhirnya saya kalang kabut. Lah, memang gak punya pengalaman apa-apa. Dana pun tidak ada satupun yang cair melalui proposal. Proposalnya aja seminggu sebelum acara baru jadi..ckckck..Siapa yang mau coba menerima proposal acara yang seminggu lagi akan dilaksanain. Jadi, akhirnya dana nya pakai dana dari peserta ditambah uang kas HIMA.....hehe..kayaknya yang paling banyak makan dana pada kepengurusan periode itu ya karena acara seminar ini....ckckk...

Dan kejadian 'pengambilan langkah besar dan ekstrem' terjadi lagi. Ini merupakan hasil dari sifat jelek atau sifat baik (saya juga gak tau ini baik atau jelek). Saya mengajukan diri jadi pembicara sebuah training. Haaahh.....ide gila bangett pokoknya.......ckckck.....

Gue yang notabenya gak pinter ngomong di depan umum ngajukan jadi pembicara. Sebuah acara training pula. Haah....luar biasa gila !

Tapi langkah besar itu memang sudah saya rencanakan jauh-jauh hari. Pada saat saya membuat resolusi di tahun 2012. Disitu saya tulis, "Sudah bisa mengisi training". Jadi sudah jauh hari saya menyiapkan materi apa yang akan saya bawa dan pada saat momen apa saya akan membawa materi tersebut. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membawakan salah satu materi BILT dan di bawakan pada saat TM1 FSI. Iya, itu sepertinya cocok. Hemm...:)

Saya belajar, belajar belajar. Melihat video,video dan video bagaimana seseoarng itu mengisi sebuah training. Sampai saya bosan melihat videonya yang itu-itu saja.

Dan akhirnya tadi pagi (Minggu pagi) saya mengisi materi...HEmm......Sumpah ! Gugup nya minta ampun pada saat detik-detik menjelang materi saya mau dimulai....Gelisah! Bolak-balik gak karuan...catatan materi yang saya bikin pun gak bisa saya baca lagi, ya soalnya saking gelisah tadi yang saya baca gak masuk ke otak. Ya udah, akhirnya saya memutuskan buat sholat dulu sebelum tampil.

Selesai sholat saya kembali ke tempat acara. Hem.lumayan tenang juga setelah sholat :)

Tapi kemudian detik-detik menjelang saya dipanggil saya kembali gugup lagi..hahaha...Sampai akhirnya saya dipanggil ke depan oleh MC.

Dan memang 10 menit pertama anda di depan itulah yang menentukan antusias peserta. Dan 10 menit pertama itu juga saya belum bisa melawan kegugupan saya. (hahaha) tapi seperti yang sudah direncanakan sebelumnya untuk mengatasi kegugupan saya, saya kasih sedikit permainan......:P

Dan menit-menit berikutnya kegugupan saya perlahan mulai sirna dan seketika saya enjoy saja di depan situ....wauuu..:)

Selain itu hari ini (minggu) saya juga dapat kabar gembira.....cerpen yang saya kirim ke Banjarmasin Post ternyata terbit judulnya "Skenario Terindah-Nya"....hohohoooo.........*loncat-loncat*



Siangnya setelah acara selesai saya dan untung menghadiri acara FSLDK (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus).....dan habis itu setelah ashar saya dan rustam ke acara bincang-bincang Forum Lingkar Pena bersama pembina kami Mbak Ratna.....


Ah.....benar-benar hari yang menarik .....:))


Dan saya percaya bahwa untuk melakukan sesuatu yang baru tidak membutuhkan sebuah pengalaman, 
hanya membutuhkan kemauan dan komitmen yang kuat untuk melakukannya......
karena seorang bayi yang baru belajar berjalan (sesuatu yang baru) 
dia gak butuh pengalaman buat berjalan kok....:))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu