Di sudut kota sebelah timur, seseorang berbicara pada diri sendiri,
"Wah, terima kasih pemerintah. Berkat BBM dinaikkan saya sekarang bisa lebih jarang pakai mobil, mungkin nanti akan membeli sepeda saja agar lebih sehat dan bugar."
Di waktu yang sama namun disudut kota lain, seorang anak muda sedang berdiskusi dengan adiknya,
"Dek, sepertinya kakak gak bisa membelikan sepeda buat kamu sekolah. Karena kemungkinan dari hasil mengamen ini gak akan cukup lagi disisakan untuk menabung membelikan kamu sepeda."
"Loh, kenapa kak?"
"Kemarin pemerintah memutuskan BBM naik, jadi kemungkinan harga makanan kita juga naik,"
"Ohh...Hemm..gimana kalo kita jadi copet aja Kak,"
"Astaga !! Jangan Dek!"
-------------------------------------
"Kak, kapan kakak punya uang 1,1 M kayak pak presiden kita Kak?"
"Ha? maksudmu?"
"Ini kak, disini ditulis gaji presiden terbesar ketiga di dunia dengan 1,1 M/tahun."
"Astaga,, mana? mana?"
Sang adik menjulurkan kertas yang ia pegang, tertulis di situ data bersumber dari FITRA (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran),
"Astaga, Anggaran perjalanan dinas pejabat 21 T, biaya pidato presiden untuk HUT RI 1,2 M, Anggaran parkiran motor istana 12,3M, Anggaran 12 staf presiden 27,5M," dibaca sang kakak dengan lirih sambil menyeka keringatnya habis seharian mengamen di terminal-terminal bus.
"ada juga 898juta untuk baju pak presiden, Furniture istana 42M/tahun, anggaran penyusunan pidato presiden 1,9M, Pengamanan pribadi 52M,"
Sang adik mendekat, duduk disamping Kakaknya, lantas bertanya, "Kak, kita makan apa hari ini?"
--------------------------------------
Di sudut terminal bus, dua insan duduk berdua. Berbagi sebungkus makanan yang mereka beli. Gurat senyum menghiasi wajah mereka, meskipun hanya menyuap nasi dengan tempe. Toh itu sudah sangat mewah bagi mereka, apalagi ketika ada yang bilang tempe itu kaya akan protein.
"Maaf dek, Kakak cuma bisa beli satu bungkus nasi,"
"Gak papa Kak, yang penting kita bisa makan, hehee,," jawab adik tersenyum ceria, "Oh ya Kak, adik pernah dengar ceramah di masjid seberang, kalau dulu ketika Islam masih berjaya ketika dipimpin oleh...Hem...si...Oh ya,,,Khalifah Umar bin Abdul Aziz,,, katanya rakyatnya makmur semua. Sampai sang pemimpin bingung mau dibagikan kemana zakat yang tertimbun di Ba....Ba..Baaitul Mall... Emang bener Kak?"
"Wah,, bener gitu Dek? Kakak gak tau juga. Nanti kakak sekali-kali ikut dengerin ceramah juga deh...hehe..."
Komentar
Posting Komentar