Langsung ke konten utama

Renungan Bersama

Di keheningan malam ku coba membuka benda kesayanganku. Seperti biasa, lagu instrument ini ku setel sebagai penyemangat hatiku di kala malam yang penuh dengan kegalauan ini. Berharap nada-nada yang dihasilkan bisa menghapus segala kegundahan yang berada di hati.Tersentak ku saat membuka salah satu jejaring sosial yang terkenal dengan nama twitter. Di timeline nya terdapat 'kicauan-kicauan' yang begitu menyentuh akal dan mencolek hati. Dan inilah 'kicauan' dari ust felix siauw yang berhasil aku kumpulkan dalam catatan kecil ini :

[22.30 WITA jam dirumah]

  1. Ya Allah, betapa tak terhitung nikmat yg berikan. Namun apa yang telah kami lakukan selama ini malah terus bermaksiat kepadaMu..
  2. Pendengaran yang telah Engkau berikan lebih banyak kami gunakan mendengar fitnah, berita bohong dan dusta ketimbang lantunan ayat-ayatMu
  3. Jarang sekali hamba gunakan pendengaran ini untuk mendengarkan keagungan sabdaMu, kami bahkan berpaling dari peringatanMu untuk berbakti..
  4. Terkadang untuk hanya sekedar menyegerakan sholat pun kami enggan. Kami lebih senang disibukkan dengan pekerjaan dan aktivitas kami
  5. Penglihatan yang telah Engkau anugerahkan ini rasanya lebih banyak kami gunakan memandang maksiat, aurat wanita ketimbang ayat-ayatMu..
  6. Kami memang sombong terhadapMu, ya Allah. Kami selama ini telah melupakanMu ya Allah. Kami memang tidak bersyukur dengan nikmat ini
  7. Ya Allah..., sedih rasanya disaat cahayaMu begitu berkilau, kami masih terus berada dalam kegelapan
  8. Disaat orang lain ramai-ramai menyambut hidayahMu kami hanya bisa diam dan diam..
  9. Padahal Engkau yang telah menganugerahkan nikmat ini. Dan Engkau pula yang mencabutnya dari setiap manusia yang Engkau kehendaki..
  10. Kalaulah Engkau cabut nikmat penglihatan ini, betapa dunia begitu gelap, wajah-wajah orang yang kami cintai pun tak akan pernah kami lihat..
  11. Dan mudah sekali bagi Engkau untuk melakukan semua itu wahai Pemilik Kehidupan..
  12. Ya Allah, usia yang telah Engkau berikan pun entah berapa lama yang telah kami gunakan untuk beribadah kepadaMu..
  13. Hari2 kami dipenuhi hura2, pacaran, maksiat dan dosa2yang tak terasa. Kami sering mengisi hidup penuh kesombongan dan kecongkakan
  14. Kami tak berbakti kepada kedua orangtua kami. Sering kami membentak, memarahi mereka, mungkin tak pernah berbuat baik kepada mereka.
  15. Ya Rabb, mungkin saat ini mereka pun tidak pernah luput dari doa dan doa. Mendoakan keselamatan kami, bersimpuh sujud memohon Kebesaran-Mu..
  16. Setiap malam mereka selalu memohon kepadaMu dengan tulus...”Ya Allah, selamatkanlah anak-anak kami, jadikanlah mereka anak yang sholeh/ah..
  17. ..jangan Engkau timpakan kepada mereka kesusahan dan kesempitan ya Allah, lindungilah mereka ya Rabb..” >> itulah doa orangtua kami..
  18. Dan balasan kami pada mereka adalah melupakan mereka dalam doa dan pinta kami, menaruh mereka di prioritas terakhir setelah harta dan tahta
  19. Ya Allah, dari hari ke hari kami hanyalah menguras tenaganya, meminta dan meminta kepada mereka. Dan tak henti pula setiap pinta dikabuikan
  20. Dan balasan kami kepada mereka adalah membentak "dasar ibu kolot", "bapak nggak sayang sama saya!", padahal setiap kata akan dihisab..
  21. Kalaulah engkau memanggil mereka pada saat ini, maka tidak ada yang tersisa dari kami kecuali kerugian dan penyesalan..
  22. Padahal kami sadar bahwa setiap tubuh mereka akan dikafani, namun tak sempat kami meminta maaf atas semua dosa, tinggi hati menghalanginya..
  23. Saat tubuh terbujur kaku, dan liang lahat menanti mereka. Mungkin saat itu kami baru sadar betapa kami menyayangi mereka ya Rabb..
  24. Senyap sudah lisan yang biasa mendoakan kami, hilang sudah tangan yang biasa membelai kami tatkala sakit.. Allahu Akbar..
  25. Ya Rabb, jangan Engkau panggil dulu mereka sebelum kami berbakti kepada mereka. Sekadar membalas sedikit saja pada mereka..
  26. Jangan Engkau biarkan mereka meninggalkan kami namun kami masih menyimpa dosa terhadap mereka berdua. Sungguh kami tak sanggup..
  27. Ya Allah, jangan Engkau panggil dulu mereka sebelum kami bisa bersimpuh di hadapannya untuk memohon ampunan dan doa-doanya..
  28. Ya Allah hanya itu yang bisa kami lakukan, kami hanyalah bisa memohon dan memohon, ampunilah segala dosa kami
  29. Kami pun masih bodoh dalam memahami agamaMu, kami pun masih sering meninggalkan kewajiban yang telah Engkau berikan
  30. Ya Allah jauhkanlah kami dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat..
  31. Ya Allah hanya kepadaMu kami mengadu dan hanya kepadaMu pula kami memohon pertolongan dan ampunan..

semoga kita bisa mengingat lagi apa-apa yang telah Sang Pencipta berikan kepada kita, sehingga kita bisa lebih bersyukur dan bisa menaati segala perintahnya dan juga menjauhi segala larangannya secara sempurna..Amieen.....

YA ALLAH AMPUNILAH DOSA HAMBAMU YANG HINA INI , YANG SELALU MELUPAKAN KENIKMATAN YANG ENGKAU BERIKAN YANG SELALU BERBUAT DOSA WALAUPUN TELAH ENGKAU LARANG. HAMBA TAK ADA ARTINYA DI DUNIA INI TANPA ENGKAU YA RABB.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu