Alhamdulillah, setelah kurang lebih setahun setengah
mengkaji buku ini, akhirnya baru tadi selesai di bab akhir, dan di kalimat
akhir. Bab akhir yang menceritakan bagaimana akhlak dalam pandangan islam, yang
sebenarnya akhlak tersebut merupakan istilah khas untuk muslim dan aklhlak
adalah suatu sikap yang terpancar terang dari seorang muslim yang ta’at. Sekali
lagi, pancaran sikap dari seorang muslim yang ta’at. Ta’at apa? Ta’at pada
perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Sebagaimana yang sudah saya bahas secara singkat di tulisan
sebelumnya (klik disini)
Hem…sedikit terharu..hhe..karena secara luar biasa, buku ini
benar-benar mengubah cara pandang saya mengenai kehidupan dan mengenai islam.
Dulu, saat kecil, saya mengerti kalau islam itu hanyalah
sekedar sholat, puasa, ngaji. Ya sekedar itu, tak pernah saya tau kalau islam
mengatur seperti cara berdagang, muamalah, cara bergaul, cara berpakaian, cara
berbisnis, cara makan, hingga cara mengatur sebuah Negara. Tak pernah.
Namun di sini disitu dibahas. Sehingga yang saya dapat dari
keseluruhan buku ini adalah bagaimana kita sebagai seorang muslim berperilaku,
bertindak, itu hanya karena Allah, karena di perintahkan dan juga tidak
mengerjakan karena memang dilarang.
Semua tindakan kita di dunia akan di pertanggung jawabkan. Semuanya.
Tak terkecuali. Ketika kita dihadapkan sesuatu, seorang muslim akan berpikir,
apakah ini dilarang atau tidak? Apakah ini akan menimbulkan dosa atau pahala
atau tidak apapa. Begitulah. Standart seorang muslim di dunia adalah halal,
haram, mubah, sunnah, makruh.
Disini juga membahas tentang ideology. Ideology itu hanya
ada tiga, karena hanya tiga inilah yang bisa menjawab definisi dari ideology kehidupan
itu sendiri. Yaitu dari mana asal kita, buat apa kita di dunia, dan kemana kita
di dunia. Dibahas secara terperinci. Panjang. Bahkan bab inilah bab yang paling
panjang dari bab-bab yang lain. mungkin bertujuan untuk benar-benar menghapus
dua ideology lain yang sangat bertentangan dengan islam itu sendiri dari
muslim, yaitu kapitalis-sekularis dan sosialis-komunis. Sehingga yang hanya
boleh dipegang oleh muslim hanyalah ideology islam yang menjawab bahwa manusia
datang dari Allah, di dunia untuk beribadah kepada Allah, kemudian mati kembali
kepada Allah.
Dibahas juga bagaimana Rasulullah berdakwah ketika di
mekkah. Bagaimana beliau selalu di caci maki kafir quraisy namun beliau tetap
bersikukuh dengan dakwahnya. Tidak mau berkompromi sedikitpun. Bahkan ketika
pamannya di utus oleh pemuka Quraisy untuk merayu Rasullah agar menghentikan
dakwahnya dengan jalan menawarkan berbagai kehidupan dunia, tahta, wanita, dan
harta. Beliau dengan tegasnya mengatakan tidak. Luar biasa. Tak ada kompromi.
Yah, ada lagi beberapa bab-bab menarik di sana. Itu disusun
secara sistematis sehingga terbentuk pola pikir yang benar-benar islam. Memberantas
semua ide-ide kafir hingga yang munafik. Sehingga hanya ide-ide islamlah yang
terbentuk.
Begitulah…
Dan dibab terakhir membahas akhlak. Dijelaskan bahwa dakwah
islam tidaklah cukup dengan membahas akhlak saja. Namun hendaklah dakwah islam
membahas masalah aqidah, ibadah, muamalat, akhlak. Sehingga akan terbentuk
seorang muslim yang bersyaksiyah islamiyah.
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus[1181] lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS Luqman : 13-19)
Komentar
Posting Komentar