Langsung ke konten utama

Gak usah dibaca

Yang pasti ketika nulis ini saya lagi ada di depan laptop dengan tangan mencolek-colek lembut keyboard dan memandangi layar dengan romantis sambil mencari-cari ide buat apa saya nulis malam ini dan nulis apa saya malam ini. Ah, kau tau ini tulisan tidak jelas, jadi kalau tidak ingin buang-buang waktu ya lebih baik buang-buang air besar saja sana di WC terdekat dan jangan lupa disiram ya. Nah kan tambah gak jelas arah tulisan ini kemana, apakah karena memang gak ada rutenya jadi gak jelas. Ya itu mungkin saja.

Ketika saya nulis ini kebetulan lagi capek banget. Tapi aneh lagi capek kok bukannya istirahat tidur tapi kok malah nyalain laptop, ya terserah saya dong, apa urusannya dengan kalian. Ah, sibuk banget ngurusin urusan orang. Nah, lagi-lagi gak jelas.



Oh ya tadi saya ngomongin capek kan, iya aslinya saya capek. Seharian di luar rumah, mulai dari pagi jam tujuh sampe jam setengah sepuluh tadi baru pulang. Sampe rumah ganti baju terus langsung buka laptop online fesbuk. Ah, apa coba pentingnya bagi kalian saya ngasih tau itu, toh gak ada juga manfaatnya ya kan. Sudahlah gak usah diterusin bacanya nanti malah kejang-kejang dan tiba-tiba ngefans saya langsung telpon lalu minta dilamar. Duh, itu bahaya soalnya saya belum siap. Nanti dulu ya, kalau sudah lulus pelus ada kerjaan (yang terakhir ini opsional kalau memang statusnya udah berubah dari mubah menjadi wajib).

Pagi tadi rapat dengan kawan-kawan di LDF, membahas tentang kerjasama acara dengan perusahaan kami (wih, keren ih disebut perusahaan, haha), padahal tugas kuliah yang nilainya bakalan masuk jadi nilai UTS belum selesai. Selesai rapat, pulang ke rumah buru-buru buka laptop buat ngelanjutin tugas yang belum rampung itoh. Kemudian daripada itu tiba-tiba benda putih yang selalu menemani saya pergi kemanapun berbunyi. Tanda SMS masuk. Ternyata jarkom. Isinya. Adalah. Ya. Ternyata mata kuliah yang ada tugasnya tadi diliburkan. Huwaahahaha, entah harus seneng atau sedih (seneng karena gak dikumpul hari ini, sedih karena sudah rela-rela begadang demi ngerjakan itu) tapi yang pasti nilai UTS 'aman'. Hehe..

Lanjut siang rapat acara organisasi lain, diselingi kuliah, langsung rapat lagi. Wah ini rapat terkeren. Hampir seharian rapatnya karena selesainya jam 6 sore. Hemmm..

Setelah nyusun-nyusun jadwal hari ini pagi tadi diputuskan habis maghrib itu rapat lagi dengan perusahaan kami. Lumayan lah rapat yang ini, di tempat makan. Ya, dapat makan gratis. Hahaha... Jadi ditempat makan itu kelihatan dah kami aja yang ribut gak karuan, ketawa-ketawa gak jelas sambil membahas bahan rapat. Ya, karena pimpinannya itu orangnya kayaknya pantas jadi pelawak, pokoknya setiap ada beliau bawaannya pengen ketawa terus. Hahaha..

Okelah, itu cerita hari ini. Lagian siapa juga yang mau tau cerita ini, saya tutup aja gin lah. Capek jua mengetik-ngetik gini, gak masuk koran, gak jadi buku, cuma ditampilin di blog aja. Ah, gak produktif (hahaha...).

Oh.ya tutup cerita saya kasih status eFBe saya malam ini ya, meskipun agak gak nyambung dengan cerita di awal. Jauh banar gak nyambungnya pokoknya, tapi tetep yang baca gak akan bisa protes wong saya yang nulis terserah saya dong.

Status ini di tulis karena meliat ada yang meng-apdet status trus dikomen sama orang-orang 'sinis' (pake tanda petik),

ya, semakin lama semakin terbiasa lah sama orang-orang sinis terhadap khilafah, perjuangan, dan para pejuangnya. Kalo dulu? hahaha...

#tetap bekerja !! tuntaskan perubahan!! hanya Allah yang pantas menilai.. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu