Supaya terlihat update lagi blog ini saya isi saja dengan sembarang malam ini. Boleh kan? Nah kan saya bertanya sendiri. Ya jelas boleh dong. Toh ini blog saya, terserah saya ingin diisi dengan apa. Emang siapa kamu? pembaca tugasnya hanya membaca dengan segala konsekuensi nya. Karena dua hasil yang didapat setelah membaca, puas dan tidak puas. Bertambah ilmu dan tidak bertambah. Maka bacalah sesuatu yang berkualitas.
Maka setelah di paragraf pertama berisi ketidakjelasan mengenai alur, gagasan pokok, ide utama, kecantikan tulisan, kualitas tulisan dan segala tetek bengeknya, bagaimana kalau paragraf kedua ini kita isi dengan keadaan saya sekarang. Jadi gini, saya sekarang sedang berada di depan laptop dengan tangan menjulur gemulai memijit tombol-tombol keyboard. Di samping kanan saya ada ranjang tidur, di samping kiri saya ada tivi yang menyala terus. Tayangannya sih lagi iklan. Makanya saya lebih memilih menatap kamu, Top! dari pada si Tivi. Top, kamu udah makan? Nah kan saya lebih perhatian sama si laptop daripada kamu.
Okeh, sekarang sudah berada di paragraf ketiga. Inginnya di isi apa? Sebentar. Ohya, biasanya saya mengaco dengan menuliskan jam sekarang. Okeh kalau gitu kita mulai. Jam sekarang menunjukkan jam 10.48 bukan pagi. Itu juga jam yang ditunjukkan oleh laptop saya. Kemudian ketika saya menengok ke belakang, ada juga jam dinding yang tergantung di tembok. Jam nya berwarna dasar putih dengan warna merah mewarnai tepiannya. Jam dinding tersebut berbentuk lingkarang, sehingga kita bisa membayangkan bagaimana lingkaran dengan warna dasar putih dan dikelilingi oleh warna merah di tepiannya. Seperti jam dinding sewajarnya, jam dinding di ruangan ini pun memiliki jarum jam, dan angka-angka yang entah kenapa hanya sampai angka 12. Nah sekarang jarum jam itu menunjuk ke arah 11 untuk yang jarum terpendek. Jarum lainnya yang berwarna sama dengan jarum terpendek tadi mengarah ke angka 11 juga. Sedangkan jarum satunya terlalu cepat bergerak. Ketika saya ingin tulis ke arah lima, eh dia udah gerak lagi menuju arah enam. Ya sudah, daripada saya berkelahi dengan jam dinding saja baik saya mengalah tidak menuliskannya di sini.
Hei, sekarang sudah di paragraf ke empat. Jujur, saya benar-benar butuh petunjukMu Ya Rabb dalam perkara yang sedang ada dikepala hamba sekarang ini. Perkara yang pun juga tidak sembarangan ini. Allah…Allah..Allah..hamba butuh petunjukMu.
Komentar
Posting Komentar