Sendirian. Malam-malam. Yang terdengar cuma suara kipas
angin. Sama suara tivi yang lagi di channel berita tengah malam.
Tiap kali melewati hari, ingin ku mencari sebuah insprasi,
tuk sebuah tulisan berarti, di sebuah blog ini.
Maka tiap ada sebuah kejadian menarik, teringat akan tulisan
yang akan di muat di blog. Lebih bagus lagi kalau di catat dalam sebuah notes kecil.
Tapi kayaknya sulit untuk membuat kebiasaan seperti itu. mungkin baru bisa
sesekali, itupun di catat lewat notes hape. Tapi gak ada bedanya kan notes hape
dengan notes buku kecil. Toh keduanya intinya mencatat. Notes kan artinya
catatan. ( truuus….. ?? -_-“ )
Oke, tulisan ini mulai terlihat membingungkan.
Di tengah perjalanan cukup melelahkan, karena selama satu
jam bokong anda akan selalu menempel pada jok sepeda motor anda. Itu pun jika
anda tidak melakukan sedikit peregangan bokong anda akan merasa bokong anda
seperti menipis. ( wah, bahasannya,,,, 0.o ) Terpikir satu inspirasi untuk di
tulis di sini saat itu.
Kejadiannya begini. Setiap dalam perjalanan kalau tidak make
hedset pasti muka aku bakalan serius. Serius mandangin jalan, mobil yang lewat,
motor yang menyalip dan orang yang tiba-tiba lari nyebrangin tuh jalan besar. Jadi
kalo di bayangin itu udah kayak lagi ngerjain soal UAS dah.
Tapi, satu hal yang menarik ketika ku coba tersenyum. Senyuuuummm….wah,
sepertinya otak terasa damai, segar, pikiran-pikiran aneh terasa hilang. Hahaha…pokoknya
terasa beda sob. Yang tadinya dengan muka merengut serius, pikiran yang
rumit-rumit deh, terus otak terasa beban nya berat banget. Eh pas aku coba
tersenyum, wuss,, semua berubah saat Negara api menyerang, eh salah…semua
berubah saat kau tersenyum.. ( aseekk )….
Jadi wajar aja kalau ada yang bilang “ jangan karena dunia
indah kau tersenyum, tapi tersenyumlah maka dunia akan indah “
Wihh,,keren gak sob itu kata-katanya? Mantep markotop, cetar
membahana,,,
Tapi ada lagi kata-kata yang paling keren,,mau tau,,kata-kata ini muncul dari lisan seorang yang berakhlaq mulia yang diutus Allah menyampaikan risalahNya ke bumi, Rasulullah, Muhammad ibn Abdullah,
“Tersenyum
ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).
^____________^
Komentar
Posting Komentar