Langsung ke konten utama

Simposium #1


Sebagai kader dakwah sudah semestinya lah setiap ada waktu luang itu diisi sama hal-hal bermanfaat. Mengingat waktunya itu sedikit (halaah.sok sibuk). Kayak ane ini diisi dengan menulis, apa aja lah ditulis. Pokoknya nulis, mau ngawur kek, enggak kek, kakek kakek kek, kek kek kek kek kek. (nah kan…)


Oke sob, ane lagi di bandara juanda, surabaya. Perjalanan untuk ke UNPAD, bandung begitu banyak rintangan ternyata (ciee..) setelah berhasil bertolak dari bejeem, sesuai jadwal penerbangan kami di telantarkan dulu di Surabaya. Kami ditelantarkan di sana selama 20 menit (di pengumuman). Tapi seteleah lama menunggu sampai berlumut tapi untung gak di kerubutin lalat, kira-kira setengah jam, ternyata ada pengumuman, “pewawat ditunda sampe jam 10.50 WIB” (kira2 4 jam sob telatnya).

Wah, sontak semua terkaget-kaget, tercengang-cengang, ter shock-shock. Akhirnyta si petugas penjaga gerbang enam itu di maki-maki penumpang yg sepertinya sibuk banget. Mungkin karena keberangkatan ditunda itu sepeerinya mereka kayak kehilangan duit berjuta-juta, wih,,bener juga sih, waktu is uang,,katanyaa….

Beda mah atuh dengan kita (duhh,,belum sampe udah ngeluarin…). Kita sih asyik-asyik aja lah. Di bawa enjoy aja sob. Walaupun sempet shock awalnya, tapi kami tau ini skenario Allah. Pasti ada hikmahnya. (aseekkk…). Ternyata benar, beberapa detik berganti menit, menit berganti jam, kami di beri kotak-kotak merah berisi makanan. Wihiii….dapet makan sob. Hhe.. kayaknya sih ini memang sudah ketentuang dari kepersepawatan kalo ada keterlambatan di kasih makan gitu..

Akhirnya untuk membuang waktu yg ada, kita mengambil keputusan yang cukup mengguncangkand dunia dan seisinya. Keputusan ini sungguh sangat berat untuk di ambil, sebut saja “jalan-jalan keliling bandara!”. (wkwkwkwk…..) biarlah daripada diem merengut, bersedih atau nyusun rencanga nge bom di pojok bandara yaa mending kami jalan-jalan ya kan..hehe…

Setelah itu kami kembali duduk manis layaknya anak teka yang takut akan ibu gurunya (ah,,,gak juga kayaknya…) samibl nulis ini sambil duduk sambil baca istighfar juga sob. Ah,,itu gara2 banyak yg ‘bening’…ckcckkck…untung aja pandangan pertama gak papa, abis itu langsung aja ane alihkan pandangan ..hihi..

Sampai di bandung, kami berjalan menujua depan gerbang. Tanpa kendaraan sob! Ingat, tanpa kendaraan apapun. Cuma modal kaki. Haha..kira-kira 10 – 15 menit lah, sampe depan gerbang. Habis itu naik angkot hijau. Dengan bermodal nekat dan percaya aja ama aa’ angkot serta bantunan goggle map ya kami masuk ke angkot tersebut ke unpad 1. Ah daerah mana tadi namanya ya,,,gak inget…

Setelah itu makanan. Eh, ternyata lebih murah dari Kalimantan. Hha.,

Sudah kenyang kami ke halte bus damri. Jaln lagi nih sob, ya lebih dekat sih dari yg keluar gerbang kompleks bandara tadi. Tapi, hujan. Ckckck…
Setelah itu naik bus, dan ane tertidur……..zz…..

Terbangun sudah dekat, sekitar lima menitan sebelum turun.
Sampe tempatnya, eh,,ketemu kawan-kawan dari Kalimantan juga, yang rombongan Banjarmasin. Hhe….ok sudah lah,ane ngantuk ..besok terusin lagi..




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu