“Bagaimana doraemon sudah siap? “ ,tanya nobita. “okeee…semuanya sudah siap , kita berangkat !! “,jawab doraemon. Akhirnya doraemon dan nobita masuk ke dalam loker meja belajar nobita yang dimana itu merupakan gerbang menuju perjalanan waktu. Gelap, terdapat banyak gambar jam dimana-mana itu yang terlihat di dalam sana.
“ini bener bisa kemana aja doraemon? Bisa menjelajah waktu gitu?”. “iyaa,, tenang aja,,kamu mau kemana? “. “Hmm…aku mau ke masa depanku,,,aku mau ngeliat aku nanti nikah sama siapa…..hihihihi..”.” uhh..dasar nobita.”, cetus doraemon sedikit geram.
Sesampainya di tengah perjalanan melintasi waktu, ternyata si doraemon tidak ingat mengisi bahan bakar mesin waktunya. Doraemon tidak sadar akan hal itu. Mesin waktu pun bergerak tidak sesuai kendali. “eh..eh…kenapa ini doraemon? Kok berguncang-guncang?”, tanya nobita keheranan. Doraemon menjawab, “ahh,,,ini biasa..memang seperti ini perjalanannya”.
Pada akhirnya mesin penjelajah waktu tidak ke tempat tujuan semestinya. Sebuah tempat yang begitu asing bagi doraemon dan nobita. “doraemon ! di mana ini ? kok ga kayak di rumah kita? Kan tadi aku bilang tempatnya di rumah kita”.”Tidaaaakkk!…..sepertinya mesin waktunya kehabisan bensin nob-panggilan singkat nobita- , dan yang terparah kemungkinan kita gak bisa kembali ke tempat kita kecuali kita mendapatkan bensin di tempat ini”. “Huwaaaaaa…!! Bagaimana bisa? Aku gak mau di tempat ini terus, aku mau pulaaang..! huwaa…!, nobita pun mengeluarkan air mata yang mengucur deras seperti air keran.
Akhirnya mereka berdua berjalan mengelilingi tempat tersebut. Sejauh mata memandang terdapat bangunan-bangunan dan tumbuhan-tumbuhan yang tertata rapi dan indah. Sungguh penataan kota yang mendekati sempurna, kesan modern dan alam bersatu padu menyajikan pemandangan yang luar biasa. “Duhh,,,jalan kemana lagi nih doraemon ?”,tanya nobita sambil memegangi kakinya yang rupanya sudah kelelahan. “Itu tuh,,ada orang di situ..ayo kita kesana, kita tanya sama orang itu”, jawab doraemon.
“Permisi pak, di sini ada jual bensin? “.tanya doraemon. “Ohh, di sana dik ada bensin. Di jalan Khalid bin Walid, adik lurus saja mengikuti jalan ini, nanti ada pertigaan, adik kan berdua, yang satu bisa ke kiri, yang satu bisa ke kanan. “ “Lohhh,, gimana sih pak, bensinnya ada di sebelah kiri atau kanan?”. “bensinnya ada di pertigaan itu dik”. “Hyaaa,,,ngapain bapak menyuruh kami ke kanan atau ke kiri, geje nih bapak”, celetuk nobita dari belakang. “wuzz,,geje apa tuh dik,nama makanan ya? Ya kali aja adik mau ke masjid, soalnya ini bentar lagi sudah mau masuk waktu dzuhur lho”, jawab bapak misterius sambil memberikan senyuman hangatnya.
Tiba-tiba terdengar suara-suara asing yang jarang dora dan nobi dengar.”Tuh kan sudah adzan, ayo cepat dik kita ke masjid !”, suruh bapak misterius. “Ohh,,maaf pak saya bukan muslim”, jawab nobi. “Oh, bukan ya, maaf deh. Kalo gitu bapak ke masjid dulu ya. Semoga sukses nyari bensinnya”. Dengan sigap bapak tadi pergi dan seketika menghilang dari pandangan nobi dan dora.
Dora dan nobi berjalan lagi seperti mengikuti jalan setapak seperti petunjuk yang diberikan bapak misterius tadi. Dalam perjalanan terlihat banyak orang berjalan sama seperti arah tujuan mereka, ke persimpangan tiga. Dlihat dari kejauhan setelah mereka sampai ke persimpangan tiga ada yang berbelok ke kiri da nada pula yang berbelok ke kanan.
Sesampainya di persimpangan mereka mencari –cari tempat penjualan bensin. Terlihat dari jauh tulisan “POM BENSIN”. “Nobi ! itu di sana cepat kita ke sana”. Tapi ternyata Pom Bensin nya tutup. “Siaaall !! kenapa mesti tutup sih, padahal siang-siang gini. Aduuuhh….”. “Iyaa !. tempat apa sih ini, siang-siang gini tutup, dan setelah ada suara aneh (baca:adzan) tadi semua orang menghilang, entah pergi kemana mereka semua”. “Eh,,eh,,lihat dora.! Sepertinya orang-orang ada di sana, di…apa tadi namanya..masjid..iya,,masjid.”
*bersambung*
“ini bener bisa kemana aja doraemon? Bisa menjelajah waktu gitu?”. “iyaa,, tenang aja,,kamu mau kemana? “. “Hmm…aku mau ke masa depanku,,,aku mau ngeliat aku nanti nikah sama siapa…..hihihihi..”.” uhh..dasar nobita.”, cetus doraemon sedikit geram.
Sesampainya di tengah perjalanan melintasi waktu, ternyata si doraemon tidak ingat mengisi bahan bakar mesin waktunya. Doraemon tidak sadar akan hal itu. Mesin waktu pun bergerak tidak sesuai kendali. “eh..eh…kenapa ini doraemon? Kok berguncang-guncang?”, tanya nobita keheranan. Doraemon menjawab, “ahh,,,ini biasa..memang seperti ini perjalanannya”.
Pada akhirnya mesin penjelajah waktu tidak ke tempat tujuan semestinya. Sebuah tempat yang begitu asing bagi doraemon dan nobita. “doraemon ! di mana ini ? kok ga kayak di rumah kita? Kan tadi aku bilang tempatnya di rumah kita”.”Tidaaaakkk!…..sepertinya mesin waktunya kehabisan bensin nob-panggilan singkat nobita- , dan yang terparah kemungkinan kita gak bisa kembali ke tempat kita kecuali kita mendapatkan bensin di tempat ini”. “Huwaaaaaa…!! Bagaimana bisa? Aku gak mau di tempat ini terus, aku mau pulaaang..! huwaa…!, nobita pun mengeluarkan air mata yang mengucur deras seperti air keran.
Akhirnya mereka berdua berjalan mengelilingi tempat tersebut. Sejauh mata memandang terdapat bangunan-bangunan dan tumbuhan-tumbuhan yang tertata rapi dan indah. Sungguh penataan kota yang mendekati sempurna, kesan modern dan alam bersatu padu menyajikan pemandangan yang luar biasa. “Duhh,,,jalan kemana lagi nih doraemon ?”,tanya nobita sambil memegangi kakinya yang rupanya sudah kelelahan. “Itu tuh,,ada orang di situ..ayo kita kesana, kita tanya sama orang itu”, jawab doraemon.
“Permisi pak, di sini ada jual bensin? “.tanya doraemon. “Ohh, di sana dik ada bensin. Di jalan Khalid bin Walid, adik lurus saja mengikuti jalan ini, nanti ada pertigaan, adik kan berdua, yang satu bisa ke kiri, yang satu bisa ke kanan. “ “Lohhh,, gimana sih pak, bensinnya ada di sebelah kiri atau kanan?”. “bensinnya ada di pertigaan itu dik”. “Hyaaa,,,ngapain bapak menyuruh kami ke kanan atau ke kiri, geje nih bapak”, celetuk nobita dari belakang. “wuzz,,geje apa tuh dik,nama makanan ya? Ya kali aja adik mau ke masjid, soalnya ini bentar lagi sudah mau masuk waktu dzuhur lho”, jawab bapak misterius sambil memberikan senyuman hangatnya.
Tiba-tiba terdengar suara-suara asing yang jarang dora dan nobi dengar.”Tuh kan sudah adzan, ayo cepat dik kita ke masjid !”, suruh bapak misterius. “Ohh,,maaf pak saya bukan muslim”, jawab nobi. “Oh, bukan ya, maaf deh. Kalo gitu bapak ke masjid dulu ya. Semoga sukses nyari bensinnya”. Dengan sigap bapak tadi pergi dan seketika menghilang dari pandangan nobi dan dora.
Dora dan nobi berjalan lagi seperti mengikuti jalan setapak seperti petunjuk yang diberikan bapak misterius tadi. Dalam perjalanan terlihat banyak orang berjalan sama seperti arah tujuan mereka, ke persimpangan tiga. Dlihat dari kejauhan setelah mereka sampai ke persimpangan tiga ada yang berbelok ke kiri da nada pula yang berbelok ke kanan.
Sesampainya di persimpangan mereka mencari –cari tempat penjualan bensin. Terlihat dari jauh tulisan “POM BENSIN”. “Nobi ! itu di sana cepat kita ke sana”. Tapi ternyata Pom Bensin nya tutup. “Siaaall !! kenapa mesti tutup sih, padahal siang-siang gini. Aduuuhh….”. “Iyaa !. tempat apa sih ini, siang-siang gini tutup, dan setelah ada suara aneh (baca:adzan) tadi semua orang menghilang, entah pergi kemana mereka semua”. “Eh,,eh,,lihat dora.! Sepertinya orang-orang ada di sana, di…apa tadi namanya..masjid..iya,,masjid.”
*bersambung*
Komentar
Posting Komentar