Ujian seminggu lagi, segalanya dipersiapkan Arjuna dengan sangat cermat dan seksama. Mulai dari membuat jadwal belajar yang lebih banyak dari biasanya, sampai menolak semua agenda-agenda yang tidak berhubungan dengan ujian yang akan dilaksanakan.
Malam-malam pun bertumpuk dengan buku-buku yang tebal. Ditemani suara jangkrik yang selalu konser di malam hari, dan secangkir kopi hangat di samping, Arjuna tidak berhenti belajar hingga larut.
Setelah itu ia lantas pergi ke kamar mandi, berwudhu kemudian sholat malam, tak lupa do'a. Baru kemudian tidur kembali.
Hari Ujian pun tiba. Dilewati dengan cukup mudah oleh Arjuna meskipun tidak semua soal bisa ia jawab.
Langsung kita loncat ke hari pengumuman. Ternyata Arjuna tidak mendapat hasil yang jauh dari memuaskan. Bahkan bisa dibilang jelek.Ia kecewa?
Pastinya !
Namun apakah ia berkutat dengan kekecewaannya itu terus? Tidak. Ia selalu ingat kata-kata Kakek Jar, "Dek...! Kau tau,,"
"Nggak tau Kek,"
"Kadang ketika kau meminta bunga indah," kakek Jar melanjutkan, "kau diberi kaktus. Ketika kau meminta kupu-kupu kau malah diberi ulat.
"Kau kecewa? Jelas. di awal kita akan kecewa.
"tapi ketika kau selalu diliputi rasa berprasangka baik pada Allah kau akan menemukan jawabannya. Ketika kau merawat ikhlas bunga kaktus itu, dikemudian hari ternyata ia memberikan bunga nan indah. Ketika kau meletakkan dan menjaga ulat itu, ternyata dikemudian hari ia berubah menjadi sebuah kupu-kupu indah nan kau inginkan.
"Lihat ! Allah tak memberikan yang kita mau tapi Ia memberikan yang kita butuhkan. Mungkin tidak sekarang Ia memberikan yang kita inginkan karena kita belum siap. Maka Ia memberikan kita kesiapan itu dulu sebelum yang kita mau itu Ia berikan."
Malam-malam pun bertumpuk dengan buku-buku yang tebal. Ditemani suara jangkrik yang selalu konser di malam hari, dan secangkir kopi hangat di samping, Arjuna tidak berhenti belajar hingga larut.
Setelah itu ia lantas pergi ke kamar mandi, berwudhu kemudian sholat malam, tak lupa do'a. Baru kemudian tidur kembali.
Hari Ujian pun tiba. Dilewati dengan cukup mudah oleh Arjuna meskipun tidak semua soal bisa ia jawab.
Langsung kita loncat ke hari pengumuman. Ternyata Arjuna tidak mendapat hasil yang jauh dari memuaskan. Bahkan bisa dibilang jelek.Ia kecewa?
Pastinya !
Namun apakah ia berkutat dengan kekecewaannya itu terus? Tidak. Ia selalu ingat kata-kata Kakek Jar, "Dek...! Kau tau,,"
"Nggak tau Kek,"
"Kadang ketika kau meminta bunga indah," kakek Jar melanjutkan, "kau diberi kaktus. Ketika kau meminta kupu-kupu kau malah diberi ulat.
"Kau kecewa? Jelas. di awal kita akan kecewa.
"tapi ketika kau selalu diliputi rasa berprasangka baik pada Allah kau akan menemukan jawabannya. Ketika kau merawat ikhlas bunga kaktus itu, dikemudian hari ternyata ia memberikan bunga nan indah. Ketika kau meletakkan dan menjaga ulat itu, ternyata dikemudian hari ia berubah menjadi sebuah kupu-kupu indah nan kau inginkan.
"Lihat ! Allah tak memberikan yang kita mau tapi Ia memberikan yang kita butuhkan. Mungkin tidak sekarang Ia memberikan yang kita inginkan karena kita belum siap. Maka Ia memberikan kita kesiapan itu dulu sebelum yang kita mau itu Ia berikan."
Komentar
Posting Komentar