Langsung ke konten utama

Muslimo No Jutsu (Buku Pertama Saya)

Cukup lama. Aha! akhirnya saya memulai tulisan saya. Sudah sejak sehabis isya saya membuka laptop, berharap menuliskan sesuatu malam ini, hingga akhirnya pukul 11.22 PM (jam laptop) baru saja saya memulia tulisan ini. Ternyata benar sekali teori fisika yang pernah saya pelajari dulu. Bahwa gaya gesek terhadap benda diam itu lebih besar daripada gaya gesek terhadap benda yang sudah bergerak. Makanya mulai saja!

Nah berhubung sudah dimulai dan sudah masuk ke paragraf dua, saya berhak untuk sejenak berpikir emangnya ini tulisan tentang apa. Entahlah, yang penting saya harus nulis malam ini. Saya sudah terlalu lama tidak menggoyangkan jemari mencolek tuts-tuts keyboard. Merangkai huruf menjadi kata, merangkai kata menjadi bermakna. Kau tau, itulah menulis, hanya rangkaikan saja kata-kata yang ada di pikiranmu. Simpel ! jangan dibuat sulit.

Teringat acara pelatihan menulis yang kebetulan saya jadi salah satu narasumbernya. Di sana saya bilang kalau saya tidak suka menulis. Sudah sejak kecil saya paling gak suka sama yang namanya menulis. Apalagi kalau sedang pelajaran Bahasa Indonesia disuruh mengarang, wah.. pasti saya yang paling lama ngumpulnya.

Tapi semua berubah sejak negara api menyerang. Eh, maksudnya semua berubah karena hal itu. Sejak saat itu saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis. Ini sebuah keputusan yang amat gila dan aneh berhubung saya tak suka dengan menulis. Tapi tetap, sejak saat itu saya PAKSA-kan untuk berteman dengan pulpen dan kertas lebih akrab, mencolek-colek keyboard lebih sering sambil saling menatap dengan layar laptop. Iya, saya paksakan menulis, menyukai menulis, dan membuat rutinitas menulis.


Awalnya, jenuh. Capek. Saya menulis apa adanya. Berantakan. Gak ngerti. Gak enak dibaca (meskipun sekarang masih..hhe..). Sampe-sampe saking jenuhnya, naskah buku pertama saya (Muslimo No Jutsu) yang sudah diniatkan sampai tergeletak begitu saja selama kurang lebih setahun. Itupun baru sampai bab satu.
Tapi akhirnya naskah itu bisa diselesaikan dengan jerih payah melawan segala kemalasan dan kejenuhan.


Ini dia, penampakan cover bukunya,

BARUU(crop-compress)
Judul : Muslimo No Jutsu
Penulis : Muhammad F Romadhoni
Tebal : 110 halaman
ISBN : 978-602-7967-02-1
Harga : Rp. 25.000,00
Pemesanan : SMS ke Ery (0896 9274 5867) atau Doni (0896 9162 0438)

Isinya tentang cerita Naruto yang saya ubah-ubah semaunya. Haha..Jadi ternyata Sasuke pergi dari Konoha itu belajar Islam dari Orochimaru. Pulang-pulang ke Konoha berbagi ilmu dengan Naruto hingga akhirnya Naruto di akhir cerita masuk Islam. Wih…aneh kan..Memang. Memang sengaja dibikin aneh.
Penasaran?? Silahkan dibeli… Smile




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu