Langsung ke konten utama

Islam Ajarkan Peduli

anak-yatimAda sesuatu yang menarik perhatian saya ketika pertama kali sholat shubuh berjama’ah dengan jama’ah disini setelah saya pindah dari jawa ke kalimantan. Yang saya salut, kaget, ketika di hari jum’at shubuh. Musholla yang biasa saya singgahi tuk sholat berjama’ah itu penuh sesak. Hingga keluar teras. Di hari lain mungkin mencapai empat atau lima shaf.

Barangkali karena di setiap Jum’at shubuh musholla ini merutinkan untuk membaca surat as-sajadah di raka’at pertama, sehingga diikuti oleh sujud sajadah, dan diraka’at kedua membaca surat al-insan. Setelah itu di tiap Jum’at shubuh juga dzikir setelah sholatnya lebih lama dari biasanya, hingga matahari menunjukkan sinarnya. Ditutup dengan suguhan kopi hangat dan kue kecil. Mungkin itu yang membuat jum’at shubuh di mushola saya spesial. Smile

Bukan cuma itu juga yang menarik perhatan saya waktu pertama kali. Ada satu amalan yang dibaca setelah sholat. Sebuah do’a yang menunjukkan kepedulian sesama muslim. Saya pertama kali mengikutinya bingung karena belum tau do’anya. Ia terdiri dari empat do’a yang diulang juga sebanyak empat kali biasanya. Seperti ini lafadznya,

 

ALLAHUMMAGHFIRLI UMMATI SAYYIDINA MUHAMMAD
ALLAHUMMARHAM UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD
ALLAHUMMASTUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD
ALLAHUMMAJBUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD

Ya Allah berilah ampunan umat baginda kami Sayidina Muhammad SAW
Ya Allah sayangilah umat baginda kami Sayidina Muhammad SAW
Ya Allah tambal kekurangan umat baginda kami Sayidina Muhammad SAW
Ya Allah perbaikilah umat kami Sayidina Muhammad SAW

Memang yang paling menonjol dari para santri nahdliyin ini adalah kecintaannya kepada sesama muslim. Terlebih lagi kecintaannya kepada para guru-gurunya. Setiap do’a yang dihaturkan selalu tersebut nama-nama guru-gurunya. Bertawasul sekaligus mendo’akan para guru. Saya pernah beberapa kali ikut I’tikaf di Masjid Jami’ Karomah saat sepuluh terakhir di bulan Ramadhan. Lagi-lagi jama’ahnya meluber, hingga ke teras0teras seperti jama’ah sholat jum’at. Saat do’a setelah sholat hajat dan tasbih, cukup lama, dan dalam do’a inipun tersebut nama-nama para guru-guru yang telah wafat. Mendo’akan beliau-beliau yang sudah mencurahkan segenap raganya untuk mengajarkan ilmu akhirat kepada umat. Sebagai pengganti menjalankan tugas Rasulullah SAW.

Muslim diajarkan bagaimana ia cinta terhadap sesama muslimnya. Peduli akan kesusahannya, kesenangannya. Banyak sekali ajaran-ajaran islam yang mengajarkan akan arti peduli. Banyak ayat yang menganjurkan kita untuk tidak menghardik anak yatim, menyayanginya, menyantuninya. Peduli. Dalam islam juga dikenal dengan adanya sedekah yang sunnah. Zakat yang wajib. Ini dilakukan supaya tidak ada senggang antara si kaya dan si miskin. Peduli. Semuanya rata, Allah menilai tingkat ketaqwaan bukan kekayaan. Rasulullah SAW ketika dipenghujung usianya, beliau tak memikirkan keadaan dirinya. Tapi yang terucap dari lisannya yang agung adalah, ‘ummati, ummati, ummati…’. Lagi-lagi beliau mengajarkan betapa pentingnya peduli.

Bahkan sampai dengan tegas ada hadits yang menyatakan pedulilah pada tetanggamu, jika tidak kau bukan bagian dari orang-orang mukmin!

Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 18108, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 149) 1

Maka Allah mempertegas bahwa seorang muslim harus memiliki rasa peduli kepada sesamanya dalam ayatNya,

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri
(QS. An Nisa: 36)

 

-----------
1 sumber : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/akhlak-islami-dalam-bertetangga.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seperti Ali dan Fatimah

hai terima kasih udah mendengarkan dan sabar ya, dia gak akan kemana-mana kok, yang udah dituliskan di tinta-Nya, pasti akan ketemu, meskipun kamu sekarang keesepian, melihat teman2 udah gak sendirian, tapi kamu hebat kok, bisa menjaga cuma untuk yang halal nanti, sabar ya, tapi semesta tau, kalo kamu pengen banget diperhatiin, disayangin, dimanjain, ngeliat temen lain udah pada dapat itu, gapapa kok, bertahan aja, gak usah iri, apalagi sama pasangan yg belum halal, ohya, kamu tau kisah cinta palng romantis beberapa abad yg lalu? mereka berdua sama-sama bersabar, menahan rasa yg terus membuncah, padahal rasa itu tumbuh udah mulai kecil,

3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,  Saya Muhammad Fajri Romadhoni, S.Kom calon guru penggerak Angkatan 8 dari SMPIT Ar Rahman Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Saya ucapkan terimakasih kepada Fasilitator yaitu Bapak Subiarto, M.Pd yang telah membimbing dan senantiasa memotivasi dalam setiap tahapan belajar saya dalam menempuh Pendidikan Guru Penggerak.  Saya juga ucapkan terimakasih kepada pengajar praktik Bapak Alfian Wahyuni, S.Pdi yang selalu mendampingi dan menjadi teman berbagi baik saat menempuh Pendidikan guru penggerak maupun dalam hal lain berkenaan dengan perkembangan pendidikan.  Saya juga ucapkan terimaksih kepada rekan CGP angkatan 8 yang senantiasa berkenan berbagi dan berkolaborasi dalam setiap tahapam PGP. Saya kali ini saya akan membuat rangkuman dari proses perjalanan pembelajaran saya sampai saat ini pada program guru penggerak dengan berpedoman pada pertanyaan berikut ini. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan d

Garis Misterius

Anggap saja dihadapan kita ada sebuah papan tulis, di tangan kita spidol merek ternama memaksa kita untuk menggambar sebuah garis panjang di depan. Garis tersebut memanjang mulai ujung papan sebelah kiri hingga ujung sebelah kanan. Jika diukur, menggunakan pengukur yang ada di meja, menunjukkan angka satu meter. Lagi-lagi tangan kita terpaksa membagi garis panjang tersebut menjadi tiga bagian. Bagian pertama dan ketiga hampir sama panjanganya. Namun, tangan kita membuat bagian yang kedua, yang berada di tengah lebih kecil. Bahkan sangat kecil dibanding yang lain. "Tahukah kalian?" tiba-tiba suara muncul. Reaksi kita tentu kaget. Lah, bagaimana tidak, persepsi kita pasti kalau ada suara tanpa ada sumber suara berarti itu... "Tahukah kalian?" lagi-lagi muncul. "Ehh, enggak. Enggak tahu," anggap saja kita menjawab demikian. "Garis di papan itu adalah garis waktu." "Eh. Eh,,, iya, " anggap saja kita akting gu