Kalau pernah menonton episode spongebob, yang tayangannya itu di shoot seorang warga negara bikini bottom, dengan posisi yang sama. Kemudian latar nya berubah dari latar di dalam rumah, kemudian berubah lagi latarnya di dalam mobil yang terjebak macet, kemudian di kantor, dan akhirnya kembali lagi latarnya ke dalam rumah. Ingat gak? Ah, yang jarang nonton sponge bob ya pasti gak tau. Jadi gak usah di jawab ya, dibayangin aja gimana.
Maksudnya apa paragraf pertama di atas? Tayangan itu ingin menunjukkan bahwa si ikan warga bikini bottom itu bosan dan muak dengan rutinitasnya setiap hari. Yang memang itu-itu saja, mulai dari bangun tidur, kemudian terjebak kemacetan, di kantor, akhirnya kembali lagi ke rumah. Besoknya? mengulangi nya lagi. Jika sudah hari libur, baru membalas. Mungkin tidur seharian, di depan tivi seharian, ngabisin duit seharian, dan lain-lain. Itu pagi sampai siangnya. Sorenya? kembali lagi, “Aseemmm…! Besook senin lagi ….!!“
Bagaimana rasanya? Bosan! bekerja dan tiap hari hanya untuk menjalankan rutinintas, dan kemudian mati. Glekk!!! Habis am!!
Maka kemudian saya membaca referensi dari buku ‘ON’ kek Jamil Azzaini, salah satu dari empat ON yaitu adalah passiON.
Bagaimana menyalakan tombol ON yang ada di diri kita salah satunya adalah melakukan pekerjaan dan profesi semestinya yang sesuai dengan passiON.
Bagaimana mendeteksi kita sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan passiON? "Anda rela,” kata Kakek Jamil, “melakukannya hingga larut malam, hanyut dalam profesi itu.”
Lantas apa bedanya dengan hobi? menurut Kek Jamil lagi, selain ciri tadi, ada dua ciri lain mengenai passion, yaitu adanya progress (kemajuan). Sehingga bisa dibandingkan antara tahun lalu dengan tahun ini apakah kemampuan di passion tadi meningkat atau hanya stak di tempat.
Yang kedua, adanya pengakuan dan penghargaan. Kemampuan kita tadi yang sudah disenangi, kemudian ternyata juga ada peningkatan apakah juga diberi pengakuan. Mungkin dari segi materi, semisal uang, atau moral seperti pujian, atau sekedar tepuk tangan. Jika ia ketiganya terpenuhi maka itulah passiON kita.
Kalau menurut Merriam Webster, “ Passion is A strong liking or desire for or devotion to some activity, object, or concept"
sedangkan Hobby, “A pursuit outside one's regular occupation engaged in especially for relaxation”
Bisa kita simpulkan perbedaannya, passion itu adalah yang kita suka dan sifatnya produktif (menghasilkan), sedangkan hobby sifatnya konsumtif (menghabiskan) biasanya dilakukan di waktu luang bertujuan merilekskan dari rutinitas.
Maksudnya apa paragraf pertama di atas? Tayangan itu ingin menunjukkan bahwa si ikan warga bikini bottom itu bosan dan muak dengan rutinitasnya setiap hari. Yang memang itu-itu saja, mulai dari bangun tidur, kemudian terjebak kemacetan, di kantor, akhirnya kembali lagi ke rumah. Besoknya? mengulangi nya lagi. Jika sudah hari libur, baru membalas. Mungkin tidur seharian, di depan tivi seharian, ngabisin duit seharian, dan lain-lain. Itu pagi sampai siangnya. Sorenya? kembali lagi, “Aseemmm…! Besook senin lagi ….!!“
Bagaimana rasanya? Bosan! bekerja dan tiap hari hanya untuk menjalankan rutinintas, dan kemudian mati. Glekk!!! Habis am!!
Maka kemudian saya membaca referensi dari buku ‘ON’ kek Jamil Azzaini, salah satu dari empat ON yaitu adalah passiON.
Bagaimana menyalakan tombol ON yang ada di diri kita salah satunya adalah melakukan pekerjaan dan profesi semestinya yang sesuai dengan passiON.
Bagaimana mendeteksi kita sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan passiON? "Anda rela,” kata Kakek Jamil, “melakukannya hingga larut malam, hanyut dalam profesi itu.”
Lantas apa bedanya dengan hobi? menurut Kek Jamil lagi, selain ciri tadi, ada dua ciri lain mengenai passion, yaitu adanya progress (kemajuan). Sehingga bisa dibandingkan antara tahun lalu dengan tahun ini apakah kemampuan di passion tadi meningkat atau hanya stak di tempat.
Yang kedua, adanya pengakuan dan penghargaan. Kemampuan kita tadi yang sudah disenangi, kemudian ternyata juga ada peningkatan apakah juga diberi pengakuan. Mungkin dari segi materi, semisal uang, atau moral seperti pujian, atau sekedar tepuk tangan. Jika ia ketiganya terpenuhi maka itulah passiON kita.
Kalau menurut Merriam Webster, “ Passion is A strong liking or desire for or devotion to some activity, object, or concept"
sedangkan Hobby, “A pursuit outside one's regular occupation engaged in especially for relaxation”
Bisa kita simpulkan perbedaannya, passion itu adalah yang kita suka dan sifatnya produktif (menghasilkan), sedangkan hobby sifatnya konsumtif (menghabiskan) biasanya dilakukan di waktu luang bertujuan merilekskan dari rutinitas.
Komentar
Posting Komentar